Dengan atau tidak sengaja

1 comments
Pagi bertemu siang, siang berganti malam, begitu seterusnya sampai 2 hari berturut-turut. Ditemani seorang pria, aku terdampar di ruang sempit seluas 3x3 meter. Hanya rasa putus asa yang ada di otak, tapi lelaki ku tak tahu. Selama 24 jam lebih menumpahkan keluh kesah bersamanya.

Entah apa yang dia harapkan dari suasana panas itu. Yang aku tahu hanya mengunci mulutku agar tidak ada sepatah kata pun terlontar tentang fikiran negatif ku terhadapnya. "Biarkan saja berlalu, anggap ini adalah permainan, seperti biasanya", kataku dalam hati.

Lelaki yang ku kenal pendiam, cerdas, dan egois mulai berubah menjadi sedikit berlawanan dengan sifatnya yang ku ketahui. Karena aku kurang mengenalnya atau memang aku tidak tahu yang sebenarnya? Entahlah, aku tak peduli.

Masi terngiang-ngiang di ingatan ku waktu itu. jam 11 siang tapi terasa gelap sekali di ruangan. Aku dan dia berada diatas awan dan tak berapa lama kami kembali terjatuh karena mimpi yang indah tapi terlarang itu telah sirna oleh kesadaran otak.