nice island


Panas seperti kota ku, itu lah kata yang pertama kali ku keluarkan saat ku keluar dari pintu bandara Ngurah Rai. Serasa ingin cepat-cepat mandi di kost an yang sudah disiapkan teman sejawat ku disana. Dan kembali menceburkan diri di laut luas yang telah berada di benak ku sejak pertama kali ku punya plan ke pulau ini.

Malam ku diselimuti kegelisahan saat ku berada di pantai paling terkenal dengan ombak nya yang dahsyat sehingga banyak wisatawan asing yang menyukainya untuk surfing. Gelisah ku berada diantara pasangan kasmaran yang sedang memadu kasih di tepi pantai di perempat malam dimana aku hanya bersama sahabat wanita ku. Kami hanya bisa memandang dan berbisik "Kenapa kita yang sesama wanita?". Di dalam hening kami tertawa kecil.

Panas makin terasa saat kami ber-8 bersepeda tak tentu arah. 8? Bukankah seharusnya hanya 3? Ya, karena bertambah personil dengan adanya teman dari teman ku yang berkebetulan juga meluangkan waktu ke pulau itu. Dibalut dress semi kaos, handycam, dan kamera ku telah tertelan 4 kawasan wisata disana.

Sunset itu sangat indah, ditambah dengan pelukan telapak tangan nya di tangan ku, serasa nyaman. Tapi kembali sadar otak ku, dia adalah sahabat wanita ku! Kembali kualihkan genggaman ini menuju sesosok berbulu dan perokok berat. Ya, kamulah pacar sehari ku.

0 comments:

Post a Comment